Cherreads

Chapter 33 - Komunitas Kecil yang Besar

Di pesantren, Rangga tidak hanya menemukan ilmu dan kedamaian, tapi juga persaudaraan. Anak-anak yang dulu pernah hidup di jalanan, yang datang dengan luka, marah, dan cerita masing-masing, kini berkumpul dalam satu tempat—belajar bersama, tumbuh bersama.

Suatu malam selepas isya, Rangga duduk bersama Rendi, Tegar, dan Bima di bawah pohon mangga belakang asrama. Mereka biasa menyebut tempat itu "basecamp," karena di sanalah mereka sering ngobrol serius, bercanda, atau sekadar melamun bareng.

"Gue kepikiran," kata Rendi sambil mainin tutup botol, "kita ini punya banyak pengalaman yang orang lain gak punya. Harusnya bisa jadi kekuatan, ya gak?"

Tegar mengangguk pelan. "Iya. Gimana kalau kita bikin kelompok kecil? Isinya anak-anak yang pernah 'jatuh' tapi sekarang mau bangkit."

Bima menimpali dengan semangat, "Kita kasih nama... 'Langkah Baru'? Atau 'Teman Jalan'?"

Rangga hanya senyum-senyum, tapi dalam hatinya ia merasa hidup. Ia tahu ini bukan ide main-main. Ini adalah awal dari sesuatu yang lebih besar. Sebuah komunitas kecil yang ingin membuktikan bahwa mereka bukan cuma 'bekas anak jalanan', tapi anak-anak yang sedang berjuang untuk masa depan.

Akhirnya, mereka resmi membentuk kelompok kecil bernama "Langkah Kecil, Mimpi Besar". Isinya delapan anak yang punya latar belakang mirip—pernah putus sekolah, pernah mengamen, pernah merasa gak punya harapan.

Setiap pekan, mereka berkumpul untuk diskusi: tentang cita-cita, tentang rencana usaha, tentang digital skill yang mereka pelajari dari kegiatan Telin. Ada yang ingin jadi montir, ada yang mau jadi content creator, ada yang bermimpi punya peternakan. Semuanya sah, semuanya mungkin.

"Kita udah tahu rasanya jatuh. Sekarang kita belajar jalan bareng. Pelan, tapi pasti," kata Rangga di pertemuan pertama mereka.

Dan dari sinilah, mimpi-mimpi kecil mulai mendapat sayap. Di pondok kecil di Cilebut, berdiri komunitas yang mungkin terlihat kecil di luar, tapi sangat besar di dalam hati mereka.

More Chapters