Cherreads

Chapter 10 - Bab 9 – Bara yang Tak Bisa Padam

Hening menyelimuti tenda besar di pusat kamp Kaelen.

Para perwira dan panglima berkumpul, saling menatap, menunggu kata-kata dari pria yang selama ini jadi mercusuar kekuatan mereka. Tapi malam itu, Kaelen tak terlihat seperti mercusuar. Ia tampak seperti badai yang akan menelan segalanya.

Seraphine duduk di sudut, tubuhnya dibalut kain putih, mata tertutup. Segel dalam dirinya masih menyala samar, tapi kini terkendali—untuk sementara.

Kaelen berdiri di depan meja strategi. Di atasnya, peta dunia tergelar—dan pada pusatnya, lingkaran merah mengelilingi satu tempat: Kuil Meridra.

> "Mereka mencuri sahabatku, memecah pasukanku, dan menyentuh sesuatu yang tak seharusnya disentuh," kata Kaelen lirih. "Dan sekarang... mereka akan membayar."

Salah satu panglima, Letnan Ordas, menunduk ragu. "Pasukan kita tidak cukup, Jenderal. Jika menyerang langsung, itu bunuh diri."

Kaelen menatapnya dingin. "Lalu kau ingin kita menunggu sampai mereka menyempurnakan segel itu? Menjadikan Seraphine senjata pemusnah umat manusia?"

Ordas diam.

Kaelen mencengkeram sisi meja. Nadanya tak lagi pelan, tapi membakar:

> "Kuil menyembunyikan sihir kuno di balik simbol keilahian. Mereka mengorbankan anak-anak untuk menciptakan 'wadah' bagi kekuatan kegelapan. Dan sekarang mereka menyebut kita pemberontak?"

"Tidak lagi. Mulai malam ini—merekalah iblis yang akan dibakar di altar mereka sendiri."

Keheningan berubah menjadi gelegak kemarahan. Panglima-panglima mulai menyusun rencana. Taktik, jalur serang, sekutu. Tapi hanya Kaelen yang tahu: ini bukan sekadar perang melawan Kuil. Ini adalah perang melawan takdir yang coba dipaksakan oleh segel kuno.

Sebelum bubar, Kaelen berjalan ke luar tenda.

Langit malam hitam kelam, dan suara serangga hutan terhenti—seolah dunia ikut menahan napas.

Seraphine berdiri di sampingnya.

"Apa kau yakin?" tanyanya.

Kaelen menatap bayangan kuil di kejauhan. Matanya tak lagi ragu.

> "Aku akan bakar semuanya, Seraphine. Bahkan jika itu berarti… membakar sisi terbaik diriku sendiri."

---

Bab 9 selesai.

More Chapters